8 hari di Jepang bersama 2 anak (Part 2)
Day 4
Sesampainya di Osaka, kami tidak ingin membuang waktu, segera kami bergegas untuk browsing taman yang terdekat dengan penginapan. Konon katanya, di Osaka banyak sekali taman yang bagus-bagus. Akhirnya kami menemukan satu nama taman yang kelihatannya cukup menarik dan tidak jauh dari area Sakuragawa, namanya Sakuranomiya Park. Namun sesampainya disana, kami cukup kecewa dengan keadaan taman yang cukup sepi dan agak berbau, yang mungkin disebabkan oleh air sungai yang ada didekatnya. Taman tersebut pun tidak seperti yang ada didalam bayangan kami, yang cantik dan banyak rusa, taman tersebut cukup gersang dan ilalang cukup tinggi, sehingga kami pun tidak ingin berlama-lama ditaman ini.
Karena posisi Sakuranomiya tidak terlalu jauh dari Namba, segera kami meninggalkan taman itu dan bergegas menuju Dotonbori. Kami menyusuri jalan disamping kanal untuk mencapai area Dotonbori. Sepanjang jalan samping kanal cukup kotor dan bau pesing, sampah berserakan dimana-mana, puntung rokok dan kaleng bir bekas menghiasi jalan, ternyata ada juga area yang kotor diwilayah Jepang.
Area Dotonbori sendiri adalah pusat keramaian kota Osaka yang ikonik dipenuhi lampu-lampu neon besar dan papan iklan. Icon yang paling menggambarkan kota Osaka adalah papan reklame Glico man dan patung kepiting besar yang ada diatas sebuah restoran. Menikmati area Dotonbori juga bisa dilakukan dengan kapal wisata yang menyusuri sepanjang kanal Dotonbori. Untuk membeli tiket kapal wisata tersebut sepertinya tidak bisa go show, karena peminatnya cukup banyak. Anda harus memesan tiketnya terlebih dahulu di toko penyedia jasa layanan kapal wisata seharga 900 yen.
Day 5
Saatnya kami menjelajah Kyoto. Diperjalanan sebelumnya ke Jepang, Saya dan suami hanya numpang lewat di Kyoto. Oleh sebab itu, kami bertekad untuk menghabiskan waktu lebih banyak di Kyoto. Namun, setelah mencari beberapa alternatif penginapan, hotel atau apartemen daerah Kyoto memang jauh lebih mahal dibanding Osaka. Akhirnya setelah merancang itinerary, kami mengurungkan niat berlama-lama di Kyoto. Tujuan kami ke Kyoto hanya ke Gion. Gion adalah tempat penuh hiburan dan tempat terbaik melihat Geisha. Di Kyoto, Geisha lebih senang disebut sebagai Geiko, yang artinya wanita seni.
Kebetulan, ketika mengunjungi Yasaka Shrine, kami bertemu dengan Geiko-geiko gemas ini |
Begitu sampai Gion, mata kami langsung tertuju pada bangunan oranye yang sangat rindang dan besar, typical shrine-shrine di Jepang. Tanpa fikir panjang, langsung saja kami masuk ke komplek kuil tersebut. Sampai saat kami pulang ke Indonesia, sejujurnya kami tidak tahu bahwa shrine yang kami kunjungi adalah Shrine terbesar di Kyoto, yaitu Yasaka Shrine. Semua informasi yang ada dishrine tersebut dalam tulisan Jepang.
Ternyata setelah kami browsing-browing, Yasaka adalah tempat terbaik untuk berdoa supaya diberikan cinta dan hubungan baik dengan pasangan. Ada juga kuil-kuil kecil yang memiliki fungsinya masing-masing untuk berdoa, seperti contohnya Utsukushi-Gozen Shrine tempat berdoa supaya diberikan ketenangan jiwa raga. Ah, tau gitu gw bertapa disitu. Memang benar ya, budayakan untuk mempelajari suatu tempat sebelum kita berkunjung.
Kuil kecil dibelakang saya ini pasti ada peruntukkannya. Sayang tidak ada informasi dalam bahasa Inggris. |
Sepertinya ini air suci. Banyak pengunjung yang mencuci tangan dan membasuh muka
Rumah bergaya Machiya yang ada dikompleks Yasaka Shrine |
Jalan sedikit kebelakang, kami menemukan taman yang rindang, penuh dengan burung merpati yang sibuk diberi makan oleh para pengunjung, kolam yang dipenuhi ikan koi dan juga itik-itik yang berlarian. Taman tersebut adalah taman Maruyama. Jika menurut refrensi, dipertengahan bulan Juli, festival Gion selalu diadakan ditaman ini. Sayang, ini baru awal Juli.
Mood anak-anak seketika ceria setelah menemukan syurga dibelakang Yasaka Shrine |
Day 6
Inilah saat yang kami tunggu-tunggu, bermain di Universal Studio Japan. Berbekal membeli tiket di HIS travel seharga Rp. 950,000,- untuk dewasa dan Rp. 750,000,- untuk anak-anak, kami menghabiskan Sabtu ditempat ini. Sepertinya kami salah hari, karena dihari Sabtu, USJ penuh sekali. Kami menyesal sekali tidak membeli Universal Express, harga tiket express ini memang lumayan mahal, namun ketika melihat antrian yang panjang sekali, harga tersebut sangat worth-it.
Pertunjukkan pertama yang kami saksikan adalah Monster Rock and Roll live show. Luar biasa sekali pertunjukkan ini. Monster-monster berkumpul, menari dan menyanyi membuat kita yang menonton ikut bergoyang. Ada Dracula, Frankenstein, Joker, dan beberapa karakter-karakter yang sering kita temui di film monster Amerika.
Wahana kedua yang kami kunjungi adalah Jaws. Aduh aduh antriannya mana tahan. kami mengantri 1,5 jam. Kami hanya menatap nanar memandang orang-orang yang berjalan melenggang karena mempunyai Universal Express. Namun 1,5 jam worth to wait. Wahana ini seru sekali, bring back memory kita terhadap film Jaws.
Can you spot a shark? |
Hiyyaaa! Coba perhatikan outfit Ibil, dari atas sampai bawah Hiu semua. What a coincidence! |
Setiap spot di Universal Studio adalah spot foto. Seluruh tempat berwarna warni cerah dengan tema yang berbeda-beda. Banyak karakter terkenal berkeliaran. Mereka sangat ramah dan playful. Seperti contohnya, kami sempat bertemu dan berfoto dengan Princess Fiona, Elmo, Hello Kitty, dan bahkan ketika kami melewati wahana Jurrasic Park, kami berpapasan dengan parade Dinosaurus.
Elmo sahabat Ibil dan Cheche |
Kami berada dinegeri impian. Semua warna warni dan manis.. |
T-Rex di parade Dino |
Menjelang sore, jalanan disekitar Universal Studio sudah sibuk mempersiapkan rute untuk parade seluruh karakter film yang diproduksi Universal. Tepat pukul 19.00, dimulailah parade tersebut dan dibuka oleh rombongan Harry Potter dengan Hogwart Express nya. Yang membuat Ibil kagum sampai sekarang adalah rombongan Transformer. Robot Bumblebee dan Megatron yang besar sangat mengagumkan dan membuat "Jaws dropping" Ibil. Terakhir parade ditutup oleh rombongan Minions dari film Despicable Me. Kami dibuat bergoyang dengan lagu-lagu yang cukup kami kenal dari film tersebut.
Setelah parade tersebut usai, kami tidak ingin menyia-nyiakan waktu, segera kami bergegas ke wahana Harry Potter. Sayang, dimalam hari wahana tersebut sangat gelap dan sudah banyak yang tutup. Beruntung kami sempat membeli Butterbeer sebelum kedainya tutup. Saya sangat ingin mencoba tongkat sihir, namun anak-anak sudah sangat lelah. Kami harus pulang dan istirahat. Walaupun lelah, kami sangat terkesan dengan Universal Studio. Yes, we were making memories. A good memories.
Day 7.
Kami memang berniat untuk menghabiskan waktu 1 hari untuk mencari oleh-oleh. Tujuan kami tentunya adalah Don Quijote Osaka. Ternyata Don Quijote di Osaka ada beberapa. Sayangnya, kami hanya menemukan Don-Q kecil karena hanya mengarahkan Google Maps berdasarkan kata "Don Quijote". Anak-anak sudah terlalu lelah untuk diajak mencari Mega Don-Q. Oleh-oleh belum semuanya terbeli, karena kami tidak bisa menemukan barang yang kami cari di Don-Q kecil.
Kebetulan tadi pagi, adaptor yang disediakan oleh wifi yang kami sewa dari Indonesia rusak. Pak suami mengajak kami mengunjungi Bic Camera di Namba yang tidak jauh dari lokasi Don-Q kecil untuk mencari adaptor pengganti. Ternyata Bic Camera lengkap, luas dan tertata rapih. Semua yang tidak bisa kami dapatkan sebelumnya, tersedia semua disini. Bahkan lebih tertata rapih dibanding Yodobashi di Tokyo.
Terdiri dari 7 lantai, ada lantai khusus untuk mencari snack, oleh-oleh dan semua souvenir Jepang, ada lantai khusus barang-barang elektronik, lantai khusus mainan anak dan lantai khusus peralatan rumah tangga. Kebetulan, saya membeli satu set cangkir teh khas Jepang seharga 1000 Yen saja. Saya juga cukup "ngiler" dengan barang-barang kebutuhan rumah tangga yang tersedia disini. Dengan teknologi Jepang, harga yang mereka tawarkan cukup worth to buy. Sayang, ongkirnya pasti mahal jika saya kirim ke Bintaro.
Setelah capek muter-muter di Bic Camera, tidak lengkap rasanya jika di Osaka tidak makan Takoyaki. Kami menemukan stall Takoyaki yang dindingnya dipenuhi foto-foto artis Hollywood yang pernah mengunjungi stall tersebut. Mungkin stall Takoyaki ini cukup terkenal. Namun memang Takoyaki disini enak sekali.
Karena hari masih siang, kami segera memutar otak untuk mencari destinasi berikutnya. Sebenarnya kami ingin ke Nara Park, namun ternyata lokasinya jauh dari Namba. Segera kami cari destinasi yang lebih dekat. Osaka castle adalah pilihan kami. Sayangnya sampai di Osaka castle sudah jam 5 sore, sehingga castle sudah tutup. Maklum kami bawa anak-anak, jadi tidak bisa ambisius dan buru-buru.
Jalan kaki dari station ke castle cukup jauh, ditambah lagi Ibil tidur, tambah beratlah perjalanan kami ini karena harus membawa barang dan menggendong anak. Namun ternyata, Osaka castle cantik sekali. Walau tidak banyak yang bisa kami ceritakan.
Day 8
Waktunya ke Osaka Aquarium Kaiyukan. Tiketnya sudah kami beli jauh-jauh hari lewat klook seharga (sekitar) Rp. 300,000,-/orang. Akuarium ini adalah salah satu akuarium terbesar didunia. Kita tidak hanya bisa menyaksikan berbagai jenis ikan saja, namun juga Manta Rays, Hiu, ikan Mola, berbagai jenis reptil, amphibi, burung dan mamalia. Berbentuk seperti tank yang memutar, kita berjalan dari atas ke bawah, sehingga kita bisa menyaksikan berbagai jenis ikan dari berbagai kedalaman air. Diakhir perjalanan, kita diarahkan ke lokasi yang dibuat menyerupai kutub utara. Ada berbagai jenis penguin, singa dan anjing laut. Dan juga ada kolam sentuh yang berisi banyak ikan pari.
Kolam sentuh yang berisi banyak ikan pari |
Mola.. Ikan unik yang badannya terlihat seolah-olah hanya setengah |
Hari masih siang, dan hari ini adalah hari terakhir kami di Jepang. Kebetulan, disebelah akuarium Kaiyukan terdapat Tempozan Ferris Wheel, bianglala yang canggih dan sangat besar. Dengan harga tiket 800 yen per orang, kita akan diajak melihat Teluk Osaka, kota Osaka dan bahkan kota Kobe dari ketinggian 112 meter yang berputar selama 15 menit. Jika Anda memiliki Osaka Amazing Pass, anda tidak perlu membayar, alias gratis.
Tempozan Ferris Wheel |
Comments
Post a Comment